Sabtu, 27 Oktober 2012

Sejarah Singkat Masjid Ash-Shahabah



SEJARAH SINGKAT BERDIRINYA MASJID JAMI ASH-SHAHABAH

Di tahun 2004 perumahan Mustika Karangsatria yang baru dibuka pemasarannya oleh pengembang PT. Budi Mustika berada dalam wilayah pemerintahan RW. 04 Kampung Rawakalong Desa Karangsatria Kecamatan Tambun Utara, yang waktu itu dipimpin oleh Bapak M. Joeng. Karena pada 2005 perumahan Mustika Karangsatria mengalami penjualan yang sangat cepat dan sudah dihuni oleh lebih dari separo penghuninya tetapi belum mempunyai sebuah masjid maka oleh Ketua RW.04 pada saat itu dibentuklah sebuah panitia pembangunan masjid yang diketuai oleh Bapak Ustadz Mubari (Panitia I / Panitia Pembangunan Masjid Mustika) yang sumber dananya berasal dari warga perumahan dan sumber lain. Pada saat itu panitia pembangunan masjid telah berhasil mengumpulkan dana sampai terbentuknya pondasi masjid berukuran 7 x 7 m persegi dengan ketinggian dinding pondasi sekitar 50 cm dan menurut laporan sudah menghabiskan dana sekitar Rp 40 juta.

Akan tetapi pembangunannya sempat vacuum karena Bapak Ustadz Mubari selaku ketua pembangunan I pindah domisili ke tempat lain. Kemudian atas inisiatif bapak Ketua RW.04 (Bapak M. Joeng) selaku Ketua Penasehat/Penanggungjawab pembangunan Masjid mengadakan Musyawarah dengan beberapa warga seperti Bapak Mumu Muhamad Subhan, Bapak H. Soetikno, Bapak Tri Karyono, Bapak Arif Wijaya, Sdr. Tatang Taryono, Sdr.. Kusnadi, Sdr. Reynaldi, Bapak Ustadz Adam, Bapak Aolidin  dan beberapa Ketua Korwil (RT ?) pada saat itu yang kami (penuls) tidak ingat namun tidak mengurangi rasa hormat kami pada mereka semua yang berjasa, maka dibentuklah kepanitiaan pembangunan II yang diketuai oleh Bapak Drs. Luqman Efendi, sekretaris Bapak Zainal Arifin (penulis, menggantikan Bapak H. Soetikno yang pada saat itu sedang fokus pada pembangunan musholla Al Huda), wakil sekretaris Bapak Kusnadi dan Bendahara oleh Bapak Catur Untung dan Wakil Bendahara oleh Bapak R.M. Roestono.

Dalam rapat bersama antara Panitia Pembangunan Masjid II dengan para Ketua RT dan warga perumahan disepakati nama masjid adalah “Al – Jihad” yang RAB-nya mencapai Rp 1,4 Milyar. Mengingat besarnya biaya yang dianggarkan dalam RAB tersebut maka dalam rapat tersebut diputuskan salah satunya adalah dengan cara melelang “Tiang Pondasi” masjid kepada masing-masing RT.
Pada saat menunggu realisasi tiang pondasi dari masing-masing Korwil datanglah Bapak Rudi Sanjaya dan Bapak H. Darwin menemui panitia untuk mengusulkan agar panitia menemui Bapak Said Abdullah (Ketua Panitia Pembangunan Masjid Al Ikhlas di Taman Alamanda) untuk mengajukan proposal pembangunan ke Duta Besar Uni Emirat Arab (UEA) melalui Yayasan Bulan Sabit Merah (Red Cross).
Alhamdulillah setelah ditinjau oleh Bapak Ustadz Utbah (Utusan dari Dubes UEA dan Yayasan Bulan Sabit Merah) akhirnya proposal panitia diterima dan disetujui dengan syarat panitia harus menyediakan:

  • Tempat tinggal pekerja (Tukang)

  • Tempat menyimpan bahan material pembangunan (Menjaga keamanannya)

  • Konsumsi tukang sebanyak 3 kali dalam sehari.


Persyaratan itu akhirnya disetujui oleh panitia setelah sebelumnya diadakan rapat bersama antara panitia dengan Ketua-ketua RT. yang menghasilkan suatu keputusan antara lain :

  • Tempat tinggal pekerja ditempatkan di rumah kosong milik Bapak Tri Karyono.

  • Tempat menyimpan bahan material ditempatkan di areal sekitar masjid dengan dibuatkan bedeng sementara dan dijaga bergiliran setiap malamnya oleh warga yang mewakili semua RT. dan Bapak Yamin (Alm) yang statusnya dipekerjakan oleh panitia.

  • Konsumsi untuk para pekerja (Tukang) ditanggung merata oleh seluruh warga muslim  melalui Ketua RT. masing-masing.


Setelah pembangunan masjid selesai akhirnya peresmiannya dilakukan bersama oleh Dubes UEA untuk Indonesia (Yang Mulia Bapak Yusuf Rashid Asyarkhan) dan Donatur (Bapak Abdullah Muhammad Farish). Sayangnya orang-orang yang terlibat dalam pembangunan masjid Jami Ash-shahabah seperti tertulis di atas sekarang ini jarang eksis di masjid dikarenakan kesibukan lain atau mungkin karena ada hal-hal lain dan atau sudah pindah domisili, akan tetapi kami yakin jasa-jasa mereka yang sudah menyumbangkan saran pikiran, usul, tenaga dan biaya demi berdirinya sebuah masjid  akan dibalas oleh Allah SWT. Amien ya robbal alamien.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar Anda :